Air Terjun menerangi desa?. Kalimat
yang absurd ya. Tetapi jika kalimatnya dilengkapi menjadi potensi Air
Terjun yang menggerakkan turbin dan menghasilkan listrik serta berhasil
menerangi desa, tentu maknanya menjadi jelas.
Ya. di mana-mana saat ujicoba pertamakali menyalakan lampu dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro adalah saat yang mendebarkan penduduk setempat. Meskipun sudah disosialisasikan sebelumnya mengenai PLTMH, namun banyak pula yang masih meragukan kemampuan energi potensial air terjun ini. Begitu pula di Dusun Sangke, Desa Meragun, Kec. Nanga Taman, Kab. Sekadau Kalimantan Barat. Terlebih jika mengingat jarak terjauh rumah yang harus dialiri listrik sejauh 4 km dari sumber air. Tentunya penduduk yang rumahnya paling jauh merasa cemas jika nantinya mendapatkan arus listrik yang lemah karena beranggapan listrik sudah habis tersedot diperjalanan.
Namun ketika untuk pertamakalinya pintu air di bendungan intake air terjun Sirin Punti yang memiliki head (tinggi jatuh) 40 meter dibuka, segera saja air menggenangi bak penenang kemudian memenuhi pipa pesat diameter 12" dan meluncur bebas di lereng bukit sepanjang 128 meter menuju rumah turbin. Tak ayal serbuan air dalam pipa langsung dimampatkan oleh reduser untuk menghajar turbin air type crossflow dan berhasil menggerakkan generator kapasitas 50 kW. Lampu yang dipasangpun menyala stabil pada kisaran 220V.
Penduduk penerima manfaatpun bersorak kegirangan. Penantian panjang mereka untuk mendapatkan listrik murahpun menjadi kenyataan. Letak geografis Dusun mereka yang terletak di pedalaman menyebabkan PLN hampir pasti tidak akan mengaliri listrik di tempat mereka bahkan dalam beberapa tahun ke depan. Terpaksa mereka mengandalkan listrik tenaga diesel (genset) peminum solar yang menghabiskan minimal 2 liter BBM setiap malam. Itupun hanya menyala 3 jam dari jam 18.00 hingga jam 21.00. Sementara harga solar di tempat mereka mencapai 3 kali lipat harga resmi pemerintah. Pun terkadang sulit didapat.
Sekarang penduduk Dusun Sangke yang berjumlah 150 KK sudah berlega hati menikmati listrik semalam suntuk setiap harinya. Ini berarti anggaran BBM untuk genset dapat dialokasikan untuk kebutuhan lainnya seperti pendidikan ataupun kesehatan. Penghematan BBM dengan sendirinya menjadi mudah dilaksanakan. Dilain pihak mereka bergiat untuk menjaga hutan disepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Sirin Punti agar tetap lestari, yang berarti air sungai juga diharapkan tetap lestari dan mereka dapat menikmati energi listrik alternatif dari potensi air terjun dalam jangka waktu yang lebih lama. Dan Air Terjun itupun akhirnya menerangi desa.
Namun ketika untuk pertamakalinya pintu air di bendungan intake air terjun Sirin Punti yang memiliki head (tinggi jatuh) 40 meter dibuka, segera saja air menggenangi bak penenang kemudian memenuhi pipa pesat diameter 12" dan meluncur bebas di lereng bukit sepanjang 128 meter menuju rumah turbin. Tak ayal serbuan air dalam pipa langsung dimampatkan oleh reduser untuk menghajar turbin air type crossflow dan berhasil menggerakkan generator kapasitas 50 kW. Lampu yang dipasangpun menyala stabil pada kisaran 220V.
Penduduk penerima manfaatpun bersorak kegirangan. Penantian panjang mereka untuk mendapatkan listrik murahpun menjadi kenyataan. Letak geografis Dusun mereka yang terletak di pedalaman menyebabkan PLN hampir pasti tidak akan mengaliri listrik di tempat mereka bahkan dalam beberapa tahun ke depan. Terpaksa mereka mengandalkan listrik tenaga diesel (genset) peminum solar yang menghabiskan minimal 2 liter BBM setiap malam. Itupun hanya menyala 3 jam dari jam 18.00 hingga jam 21.00. Sementara harga solar di tempat mereka mencapai 3 kali lipat harga resmi pemerintah. Pun terkadang sulit didapat.
Sekarang penduduk Dusun Sangke yang berjumlah 150 KK sudah berlega hati menikmati listrik semalam suntuk setiap harinya. Ini berarti anggaran BBM untuk genset dapat dialokasikan untuk kebutuhan lainnya seperti pendidikan ataupun kesehatan. Penghematan BBM dengan sendirinya menjadi mudah dilaksanakan. Dilain pihak mereka bergiat untuk menjaga hutan disepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Sirin Punti agar tetap lestari, yang berarti air sungai juga diharapkan tetap lestari dan mereka dapat menikmati energi listrik alternatif dari potensi air terjun dalam jangka waktu yang lebih lama. Dan Air Terjun itupun akhirnya menerangi desa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar